CeritaGeo #4: Kecintaan Seorang Pemuda Terhadap Tempat Lahirnya

Mengenal Seorang Pemuda

Muhammad Rifki Rafida atau biasa disapa Rifki merupakan salah satu mahasiswa di Program Studi Pembangunan Wilayah angkatan 2020. Meskipun masih berumur belia, ia sudah menjadi salah satu penggagas dan penggerak komunitas pemuda geopark yang ada di Kabupaten Gunungkidul. Kiprah Rifki menjadi seorang penggiat geopark berawal saat ia duduk di bangku SMA. Saat itu Rifki belum paham mengenai potensi yang bisa dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul, kemudia terbesit dipikirannya untuk mempelajari dan mengambangkan geopark, serta turut memperkenalkan geopark kepada masyarakat.

Asal Terbentuknya Komunitas

Berawal dari nil, Rifki dan teman-temannya terus berkegiatan dengan melakukan penelitian mengenai kawasan geopark. Kegiatan tersebut mendapatkan respon yang baik di lingkungan SMA tempat Rifki menempuh jenjang pendidikan. Seluruh kegiatan yang dilakukan Rifki dan teman-temannya hanya mengandalkan dana mandiri, sehingga mereka mengadakan kegiatan “One Day One Thousand” untuk mengumpulkan dana yang lebih banyak. Setiap orang bertugas untuk mensosialisasikan kawasan wisata sebagai bagian dari Geopark Gunungsewu dengan menjadi pemandu wisata sebanyak enam orang perkelompok. Dari kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, mereka akhirnya mulai dilirik oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul yang kemudian terbentuklah suatu komunitas, yaitu komunitas Gunungsewu Geopark Youth Community.

Arah Gerak Komunitas

Gunungsewu merupakan kesatuan pegunungan karst yang berjajar dari Gunungkidul, Wonogiri, dan Pacitan. Gunungsewu menjadi salah satu geopark tertua yang dikelola oleh tiga kabupaten dan tiga provinsi. Pergerakan yang dilakukan komunitas GGYC terfokus pada area yang berada di Kabupaten Gunungkidul. Beberapa pariwisata yang sudah dikenalkan komunitas GGYC kepada masyarakat umum antara lain Gua Kalisuci, Gua Jomblang, Gua Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, Gunungapi Purba Nglanggeran serta jajaran pantai di Gunungkidul. Biasanya komunitas tersebut sering berkegiatan langsung ke objek wisata geopark, tetapi pada masa pandemi seperti ini, kegiatan lebih difokuskan pada belajar dan diskusi santai, meski kadang beberapa kali masih bermain ke kawasan geosite geopark.

Harapan

Saat ini, Rifki bersama komunitasnya berencana untuk melakukan regenerasi anggota. Rencananya mereka akan mencari kandidat pemuda yang tertarik dalam pengembangan kawasan Geopark Gunungsewu, agar kedepannya komunitas GGYC dapat lebih berkembang dan terstruktur. Rifki sendiri berharap dengan adanya komunitas ini bisa menjadi wadah bagi para pemuda yang memiliki ketertarikan di bidang geopark untuk terus mengambangkan diri sekaligus mengenalkan kawasan Geopark Gunungsewu kepada masyarakat luas sehingga semakin banyak yang peduli.

Prestasi

Sepak terjang Rifiki bersama komunitas GGYC tentunya sangat membanggakan karena bisa membawa nama baik Geopark Gunungsewu. Beberapa prestasi yang sudah berhasil ditorehkan Rifki dan komunitasnya antara lain:

  • Duta Perwakilan Geoprask Gunungsewu sekaligus Pengelola Geopark Corner SMA Negeri 1 Wonosari tahun 2017-2019
  • Membantu saat validasi Geopark Gunungsewu oleh Assesor UNESCO di Geopark Corner SMA Negeri 1 Wonosari tahun 2019
  • Finalis Olimpiade penelitian siswa Indonesia Bidang Lingkungan tahun 2019
  • Juara 2 Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional EGSA Fair Bidang Lingkungan tahun 2019
  • Delegasi Gunungsewu mewakili Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur di ajang seleksi Geopark Yout Forum ke Pulau Jeju, Korea tahun 2021

Selain itu, Rifki pernah melakukan beberapa penelitian antara lain “Studi Keanekaragaman Jenis Fauna Akuatik Penghuni Gua Jlamprong, Desa Wisata Mojo, Ngeposari, Semanu, Gunungkidul” serta “Sosialisasi Konservasi Geopark Gunungsewu sebagai upaya pengembangan potensi ekowisata berbasis kearifan lokal.”

Pengalaman Berkesan 

Menurut Rifki, kegiatan pemetaan salah satu aliran terusan Gua Jlamprong-Sinden, Gunungkidul adalah pengalaman yang sangat terkesan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan bantuan dari banyak pihak, salah satunya dosen Fakultas Geografi UGM. Banyaknya pihak yang sukarela untuk membantuk kegiatan tersebut membuat hati Rifki tersentuh., “Seru banget, ada yang melakukan pemetaan, ada yang membahas biota-biotanya, semua bisa saling kerja sama,” ujar Rifki. “Itu rumahmu, kampung halamanmu, dan kamulah yang wajib menjaga dan memahaminya, jangan sampai rusak karena ketidaktahuan dan keacuhanmu sendiri, tambahnya.

Leave a comment

Your email address will not be published.